BAB I . PENDAHULUAN
Sebelum
masuk dalam pembahasan fungsi pengarahan dalam managemen kami akan membahas
sedikit tentang apa itu manajemen. Management (Manajemen) adalah: Proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi
dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi
yang sudah ditetapkan.
Dalam
arti manajemen merupakan suatu pengaturan atau manaj (mengatur) yang dilakukan
oleh seorang manager untuk mengatur para bawahannya agar bekerja secara maximal
untuk mendapatkan hasil secara efisien dan efektif dalam bidangnya
masing-masing. Tujuan seseorang harus mempunyai manajemen adalah seseorang itu
dapat mengoptimalisasikan sumberdayanya baik sumberdaya manusia ataupun sumberdaya
non manusia. Manajemen juga mempunyai berbagai fungsi diantaranya, ada fungsi
perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi
pengarahan (directing), fungsi
kepemimpinan (leading), fungsi
pengawasan (controling).
Fungsi
pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas,
adalah fungsi dimana proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Pengarahan
memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat dijalankan
dengan baik dan benar sesuai dengan
tanggungjawabnya masing-masing.
BAB II . PEMBAHASAN
A.
Studi Kasus
Apotik DIANA
Memulai usaha di tahun 1995 tidak langsung mnjadikan
usah ini sebuah apotik yang cukup ternama di kota padang. Pada tahun 1995 saat
memulai usaha belum dibuka apotik atau took obat. Orang tua dari Diana membuka
usaha toko baju yang berlangsung hingga tahunn 1998 kemudian dicampur dengan
usaha took obat. Seiring perkembangan dari tahun ke tahun yang lebih member
peluang kepada usaha apotik.maka dari itu sejak tahun 2000 resmi hanya membuka
usaha apotik yang diberi nama apotik Diana dengan izin SIA No:
993/REGDIT-P.SDM/DKK/X/2013, SIPA : 19800455/13.71/2013/2.099, dengn Apoteker :
Afrilizar, S.Farm, APT.
Apotik Diana mmiliki banyak kerja sama
dengan berbagai pihak bidang farmasi seperti Kimia Farma, Kalbe, dll. Sehinga
untuk karyawan mereka sendiri tidak memiliki karyawan secara pribadi. Karyawan
disana hanya Sales Promotion Girl (SPG)
titipan dari berbagaiperusahaan farmasi untuk kelancaran distribusi produk
mereka. Untuk apotik Diana sendiri memiliki 6 orang karyawan wanita yang dibagi
dalam 2shift kerja, yaitu pagi-siang 2 orang dan siang-malam 4 orang karena
pada siang hingga malam pelanggan apotik sangatramai sehingga diperlukan
karyawan lebih untuk melayanaisetiap pelanggan yang dating. Setiap karyawan
diberi libur 1x seminggu pada hari kerja secara bergantian sehingga tidak ada
kekosongan karyawan meskipun pada hari minggu.
Karena apotik Diana tidak memiliki
karyawan tetap, maka bila terjadi hal-hal menyangkut karyawan maka pihak apotik
berkoordinasi dengan perusahaan masing-masing karyawan tentang permasalahan
yang ada. Contohnya bila karyawan ada yang mangkir atau ada yang beberapa hari
tidak dating maka pemilik apotik melaporkan ke pihak perusahaan untuk mengambil
tindakan atau kebijkan perusahaan, apakah pemberian teguran, motivasi, sanksi
ataupun pemutusan hubungan kerja. Biasanya menurut karyawan yang sempat
diwawancarai bila terjadi pemasalahan dalam kerja diberikan teguran 1 dan
teguran 2 kemudian diberikan surat peringatan hingga 2 kali kemudian bila masih
terjadi persoalan ataupun yang tidak dapat ditoleransi dilakukan pemutusan
hubungan kerja oleh pihak perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan.
B.
Materi Pembelajaran
Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi
petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat
orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau
kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka
panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya
adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak
berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi
terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh
seorang pemimpin. Karena
pemimpin adalah manajemen
pengarahan yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran
kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan
atau seorang manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi
atau perusahaan.
Seorang manajer atau pemimpin yang baik hendaknya sering memberi
masukan-masukan kepada anggotanya karena hal tersebut dapat menunjang prestasi
kerja anggota. Seorang anggota juga layaknya manusia biasa yang senang dengan
adanya suatu perhatian dari yang lain. Ada 4 kemampuan yang dibutuhkan dalam
masalah kemimpinan atau sebagai manager,
diantaranya:
1.
Kemampuan untuk menggunakan kekuasaan
secara efektif dan penuh rasa tanggungjawab, sehingga dapat dikatakan mampu
memberi pengarahan.
2.
Kemampuan untuk memahami bahwa setiap
manusia memiliki berbagai pendorong motivasi pada setiap waktu dan situasi
berbeda.
3.
Kemampuan untuk memberi inspirasi
4.
Kemampuan untuk menciptakan
situasi-situasi yang kondusif bagi peningkatan motivasi.
Dari
definisi diatas terdapat suatu cara yang tepat untuk digunakan yaitu:
1) Melakukan
orientasi tentang tugas yang akan dilakukan
2) Memberikan
petunjuk umum dan khusus
3) Mempengaruhi
anggota, dan
4) memotivasi
Pengarahan pada hakikatnya adalah
keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan directing diharapkan
:
1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)
Dengan pengarahan ini akan diperolah
kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak
tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
2. Adanya hubungan langsung dengan
bawahan
Dengan pengarahan yang berupa
peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi
miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat
hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang langsung.
Pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini
dapat segera digunakan untuk perbaikan. Salah satu alasan pentingnya
pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
a) Motivasi secara implisit, yakni
pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian
dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b) Adanya upaya untuk
mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota
organisasi.
c) Secara eksplisit terlihat bahwa para
pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan
beberapa perangsang atau insentif.
Selain itu ada
cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya :
1. Orientasi, merupakan cara
pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat
dilakukan dengan baik.
2. Perintah, merupakan
permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk melakukan
atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3. Delegasi wewenang, dalam
pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan sebagian dari wewenang yang
dimilikinya kepada bawahannya. Kemampuan seseorang manajer untuk memotivasi
akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas
manajer. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu sistem akan mampu
meramalkan perilaku dari bawahannya.
Motivasi yang telah disebutkan diatas, akan memengaruhi,
mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua
faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang yaitu kemampuan individu
dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut
prestasi peranan. Dimana antara komunikasi kemampuan dan persepsi peranan
merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.
Fungsi Pengarahan
Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan
dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin
mengenai pekerjaan, menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.
Pengarahan (leading) untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka
lakukan. Dikenal sebagai leading,
directing motivating, atau actuating. Pengarahan memiliki beberapa
karakteristik :
1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang
diterima pada berbagai level organisasi. Setiap menajer menyediakan petunjuk
dan inspirasi pada bawahannya.
2. Continous
activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan
disepanjang masa organisasi.
3. Human factor, fungsi
pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan
human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang kompleks
dan tidak bisa diprediksi.
4. Creative
activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana
kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber
fisik menjadi tak berarti.
5. Executive
function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan
executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan
menerima instruksi hanya dari atasannya.
6. Delegatd
function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang
berhadapan dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia
merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat
mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi
pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan pada
dasarnya berkaitan dengan :
a.
Faktor individu dalam kelompok
b.
Motivasi dan kepemmpinan
c.
Kelompok kerja, dan
d.
Kounikasi dalam organisasi
Tujuan
pengarahan
Dengan adanya fungsi pengarahan dalam suatu organisasi
dapat bertujuan sebagai berikut,
1.
Menjamin kontiunitas perencanaan,
2.
Membudayakan prosedur standar,
3.
Membina disiplin kerja,
4.
Membina motivasi yang terarah.
Selain
itu tujuan pokok pengarahan agar kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang
melakukan kegiatan yang telah direncanakan tersebut dapat berjalan dengan baik
dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang membuat kemungkinan tidak akan
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Pengarahan dikatakan sebgai jantung
dari proses manajemen. Oleh karena itu, pengarahan merupakan poin sentral
dimana pencapaian tujuan merupakan hal yang penting. Sebagai karakter sentral,
pengarahan menyediakan beberapa manfaat, meliputi :
1. Memprakarsai
aksi (Initiatos Action)
Pengarahan merupakan suatu titik awal dari
pelaksanaan kerja dari karyawan. Apabila pengarahan dijalankan, karyawan dapat
mengerti pekerjaannya dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi.
2.
Mengintegrasikan
upaya (Integrates Efforts)
Selama mengarahkan, atasan dapat memberi
petunjuk atau tuntunan, menginspirasi, dan memberi instruksi bawahan untuk
bekerja. Untuk itu, usaha dari setiap individu harus sesuai dengan pencapaian
tujuan yang diinginkan. Hal ini dimaksudkan agar upaya pengarahan dari setiap
departemen yang ada dapat berhubungan dan berintegrasi dengan yang lainnya. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui “persuasive leadership” dan komunikasi yang
efektif agar upaya integrasi dapat berjalan efektif dan stabil.
3.
Alat memotivasi (Means of Motivation)
Manajer menggunakan elemen motivasi untuk
meningkatkan pelaksanaan dari para karyawan.
4.
Menyediakan stabilitas (Provides Stability)
Stabilitas
dan keseimbangan menjadi sangat penting karena merupakan indeks pertumbuhan
dari suatu perusahaan. Manajer harus dapat memiliki empat karakter yang
dibutuhkan, yaitu persuasive leadership, komunikasi yang efektif, supervise
yang tegas, dan koefisien motivasi.
5. Menaikan
koping dengan perubahan
(coping up with the change)
Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan
untuk berubah. Adaptasi dengan perubahan lingkungan membantu dalam mendukung
rencana pertumbuhan perusahaan. Pengarahan digunakan beradaptasi dengan adanya
perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Komunikasi yang efektif
dapat membantu meningkatkan koping dengan adanya perubahan. Manajer berperan
untuk mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan secara jelas kepada bawahan.
6. Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources).
Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap karyawan pada pekerjaannya. Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena manajer melakukan pengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan motivasi untuk menginspirasi bawahan Hal ini dapat membantu dalam kemungkinan penggunaan sumber daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan uang guna memperkecil biaya dan menambah profit.
6. Penggunaan sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources).
Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari setiap karyawan pada pekerjaannya. Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena manajer melakukan pengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan motivasi untuk menginspirasi bawahan Hal ini dapat membantu dalam kemungkinan penggunaan sumber daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan uang guna memperkecil biaya dan menambah profit.
Peran Komunikasi Dalam Pengarahan
Dalam suatu pengarahan dalam fungsi manajemen, komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang efektif
bagi para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai.
Selain itu komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mengarahkan dan
mencurahkan sebagian besar proporsi waktunya.Proses komunikasi memungkinkan
manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Dalam pengarahan mengharuskan
manajer untuk berkomunikasi dengan bawahan agar tujuan kelompok dapat tercapai.
Komunikasi sebagai suatu proses dengan orang-orang bermaksud memberikan
pengretian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis dapat
menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang
yang berbeda pula.
Suatu komunikasi dapat diberikan beberapa batasan. Salah
satunya batasan umum dan seringkali berlaku pada beberapa system organisasi
adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengiriman pesan
kepada penerima dengan menggunakan tanda dan symbol yang sama, baik yang
bersifat oral maupun bukan oral (Siswanto,1998). Dalam hubungannya dengan
struktur organisasi dapat mengalir secara :
1. System Komunikasi Vertikal
System ini terjadi dan berlangsung
dari atas maupun dari bawah. Komunikasi dari atas terjadi manakala manajer
mengadakan komunikasi dengan para bawahannya dari jenjang hierarki yang lebih
tinggi kejenjang yang lebih rendah dan sebaliknya.
2. System Komunikasi Vertikal
Komunikasi ini terjalin
antarderpatemen, unit, dan bagian dalam satu hierarki organisasi.
3. System Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini sebenarnya merupakan
jalur komunikasi yang menggunakannya amat langka. Akan tetapi, dalaam kondisi
tertentu sebenarnya amat penting, khususnya apabila para bawahantidak dapat
berkomunikasi secara efektif melalui media lainnya.
Ada 8 elemen penting menurut Stoner
dan Wankel (1986 : 501-504) tersebut meliputi :
a. Pengirim (sender atau source)
b. Penyanding (encoding)
c. Pesan (message)
d. Saluran (channel)
e. Penerima (receiver)
f. Pengurai sandi (decoding)
g. Gaduh (noise)
h. Umpan Balik (feedback)
BAB III . PENUTUP
A.
KESIMPULAN
SIAPA YANG
MEMBERIKAN PENGARAHAN
Agar Ideal , seorang yang memberi
pengarahan membutuhkan :
- Kecakapan
komunikasi
- Pendekatan
berdasarkan metode
- Rasa percaya
diri
Seseorang yang mempunyai otoritas
Seseorang yang diberikan
pendelegasian atau mewakili
KAPAN
PENGARAHAN DIBERIKAN
Sesuatu berjalan tidak beres
Meraih keberhasilan
Pendelegasian
Mewakili manager
Pekerjaan baru
Memperkenalkan sistem baru
Membina orang
Menggantikan karyawan yang
berhalangan
Kegiatan kerja harian
MENETAPKAN
SASARAN DAN STANDAR
Sasaran dan Standar menetukan apa,
seberapa baik dan pelaksanaan yang harus dilakukan karyawan
Sasaran dan standar harus :
- Disepakati oleh
manager dan karyawan
- Menggambarkan
hasil akhir yang disepakati
- Terukur
-
Mencerminkan tingkat kinerja yang dikehendaki
Fungsi
pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan
karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota
lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing.
Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi
kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang saling
mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau
seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan
yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya
untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil
yang optimal.
Demikian
makalah yang dapat kami susun dan semoga pembahasan yang terdapat didalamnya
dapat memberikan informasi dan suatu pengatahuan baru yang benar. Dan segala
kekurangan yang terdapat dalam makalah, kami ambil sebagai pembelajaran untuk
memperbaiki di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mahullang, Muhammad.2003.Dasar –
Dasar Manajemen.Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar